KOMPETENSI GURU
- Kompetensi guru ada empat yaitu:
- Kompetensi pedagodik
- Kompetensi kepribadian
- Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional.
- Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.
- Mempunyai etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, dan mempunyai rasa bangga menjadi guru.
- Kompetensi sosial
- Kompetensi profesional
ü Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
ü Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang relatif.
Proses Manajemen
Merencanakan
Merencanakan merupakan suatu proses memikirkan apa yang akan dilaksanakan atau diraih dengan tujuan, arah, tindakan, dan metode yang jelas serta matang.
Keberadaan suaru rencana sangatlah penting. Hal tersebut dikarenakan perencanaan berfungsi sebagai berikut.
1) Untuk memberikan penjelasan dan perincian tujuan yang akan dicapai.
2) Memberikan acuan serta menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan guna mencapai tujuan tersebut.
3) Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan mendayagunakannya sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan.
- Menjadi rujukan bagi anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas yang konsisten, sesuai dengan prosedur dan tujuannya.
- Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab bagi seluruh pelaksana.
- Memantau dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensif, sehingga segala penyimpangan yang ditemukan dapat segera diperbaiki.
- Memungkinkan untuk terpeliharanya penyesuaian antara kegiatan internal dan situasi eksternal.
- Menghindari pemborosan.
Mengorganisasikan adalah tahapan “mengatur” dalam proses manajemen. Selain itu, mengorganisasikan dapat pula sebagai upaya mengalokasikan dan mendistribusikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya di antara anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Keberadaan pengorganisasian ini berperan cukup penting, karena dapat memperjelas posisi dalam struktur dan pekerjaannya, dan melalui pemilihan, pengalokasian, dan pendistribusian kerja yang profesional, organisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Memimpin
Menurut Stooner (1966:II) dalam buku Pengelolaan Pendidikan (2010:93), memimpin adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi. Di sisi lain, seorang pemimpin harus mempunyai sifat kepemimpinan yang dapat menjadi pengarah yang didengaride dan pemikirannya oleh anggota organisasi.
Mengendalikan
Dalam buku Pengelolaan Pendidikan (2010: 94) dinyatakan bahwa pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan yang direncanakan. Proses pengendalian ini melibatkan beberapa elemen, seperti menetapkan standar kinerja, mengukur kinerja, membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah ditetapkan, dan mengambil tindakan korektif saat pernyimpangan terdeteksi.
Dalam buku Pengelolaan Pendidikan (2010: 10-11), bidang garapan dalam administrasi pendidikan meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), sumber belajar, fasilitas, peserta didik, guru, pengguna jasa pendidikan, silabus, metode pengajaran, alat/media/buku belajar, dana, sumber dana dan fasillitas, serta tujuan pendidikan. Sementara itu, menurut Hoy dan Miskel (2001) ruang lingkup materi kajian administrasi pendidikan meliputi: 1) poses belajar mengajar, 2) struktur sekolah, 3) individu, 4) budaya dan iklim sekolah, 5) kekuasaan dan politik di sekolah, 5) lingkungan eksternal sekolah, 6) efektivitas dan kualitas sekolah, 7) pembuatan keputusan, 8) komunikasi, 9) kepemimpinan. Lain dengan Hoy dan Miskal, Lunenburg dan Ornstein (2003) mengemukakan ruang lingkup administrasi meliputi 1) culture, 2) change, 3) curriculum, 4) human resources administration, 5) diversity, 6) effective teaching strategies, dan 7) supervision of instruction. Donmoyer dan Scheurich, (1995:28) mengutip pendapat National Policy Board of Educational Administration (1989,5-7) mengemukakan terdapat tujuh area kajian dalam administrasi pendidikan, yaitu 1) societal and cultural influence on schooling, 2) teaching and learning processes and school improvement, 3) organizational theory, 4) methodologies of organizational studies and policy analysis, 5) leadership and management processes and functions, 6) policy studies and politics of education, dan 7) moral and ethical dimensions of schooling. Senada dengan pendapat di atas, The University Council for Educational Administration (UCEA), sebagaimana dikutip oleh Donmoyer dan Scheurich (1995:28) merekomendasikan enam domain kajian administrasi pendidikan, yaitu 1) school improvement, 2) organizational studies, 3) economic and financial dimensions of schooling, 4) leadership and management process, 5) policy and political studies, 6) legal and ethical dimensions of schooling.
Referensi:
UU Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, UU RI Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. (2006). Jakarta: BP Media Pustaka Mandiri
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. (2010). Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Penerbit Jurusan Administrasi Pendidikan UPI
Rastodio. (2009). Administrasi Pendidikan.
[Online]. Tersedia: http://rastodio.com/2009/09/pengertian-dan-ruanglingkup-administrasi-pendidikan.html
Komentar
Posting Komentar